Minggu, 05 Mei 2024

Upaya Produsen Laptop Buatan Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Upaya Produsen Laptop Buatan Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Laptop menjadi salah satu produk yang semakin banyak digunakan seiring dengan berkembangnya teknologi. Bukan hanya dikalangan pekerja, dikalangan pelajarpun penggunaan laptop sudah semakin merata. Dengan kepraktisan yang ditawarkan, menjadikan laptop dapat dibawa kemana-mana dan bisa digunakan kapanpun tanpa harus selalu terkoneksi listrik. Semakin meluasnya penggunaannya laptop membuat harganya juga semakin terjangkau oleh masyarakat.

Indonesia menjadi salah satu target pasar potensial bagi produsen laptop. Saat ini pangsa pasar produk laptop di Indonesia didominasi oleh perusahaan global seperti Asus, Acer, Lenovo, Dell, HP dll. Namun ditengah dominasi produk-produk asing tersebut, beberapa produk laptop buatan Indonesia mencoba untuk meraih peruntungan di industri laptop dalam negeri. Kualitas dari produk laptop buatan Indonesia juga tidak kalah dibandingkan dengan buatan luar negeri. 

Setidaknya sudah ada beberapa merek laptop buatan Indonesia yang cukup populer dipasaran. Beberapa diantaranya adalah Advan, Axioo, Zyrex, Evercoss dan beberapa lainnnya. Kualitas yang ditawarkan juga tidak kalah bila dibandingkan dengan laptop buatan luar negeri. Umumnya laptop buatan Indonesia menawarkan harga yang relatif terjangkau.

Salah satu produsen laptop lokal yang paling menarik perhatian adalah Advan. Sebelumnya Advan lebih dikenal sebagai produsen smartphone. Perusahaan ini sempat mendominasi untuk pasar smartphone dengan harga terjangkau. Namun gempuran produk-produk buatan China menjadikan Advan terlempar dari persaingan di industri smartphone. Itulah sebabnya Advan mencoba peruntungan di industri laptop.

Advan tampaknya tidak main-main untuk terjun di industri laptop. Produk-produk yang mereka luncurkan mampu meraih sejumlah penghargaan. Contohnya adalah laptop seri Workplus yang mampu meraih penghargaan sebagai Laptop of The Year 2023. Bagaimana tidak, laptop Workplus yang diluncurkan oleh Advan menawarkan processor AMD Ryzen 5 6600H dan RAM 16 GB. Biasanya produsen laptop lain menawarkan harga Rp12 jutaan untuk laptop dengan spesifikasi serupa. Namun Advan Workplus hanya dibanderol dengan harga Rp7 jutaan. 

Advan Workplus, salah satu laptop terbaik buatan indonesia
ilustrasi laptop Advan Workplus, salah satu laptop terbaik buatan Indonesia (orbit.co.id)

Produk Advan lainnya yang mampu menyabet penghargaan adalah seri Pixelwar. Pixelwar dinobatkan sebagai Laptop Gaming Terbaik 2023. Dengan sejumlah penghargaan yang diraih oleh pihak Advan, tentunya para calon pembeli tidak perlu ragu lagi untuk membeli produk laptop asli buatan Indonesia ini. Walaupun sebenarnya Advan sebenarnya masih tergolong baru di industri laptop.

Perusahaan nasional yang pertama kali terjun di industri laptop adalah Axioo. Axioo telah telah meluncurkan produk laptop di pasar tanah air sejak tahun 2004 silam. Jadi sudah dua dekade Axioo bertahan di pasar tanah air. Karena pengalaman yang dimiliki, Axioo juga sudah meluncurkan produk laptop yang cukup beragam. Mulai dari laptop dengan harga terjangkau, hingga laptop gaming dengan harga belasan juga. 

Salah satu produk laptop buatan Axioo
ilustrasi salah satu produk laptop buatan Axioo (jpnn.com)

Pengamalan panjang Axioo membuat perusahaan mampu menghadirkan produk dengan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) yang tinggi. Salah satu produk Axioo yang disebut-sebut memiliki TKDN tertinggi dikelasnya adalah Axioo Mybook Prime. TKDN yang terdapat pada Axioo Mybook Prime diklaim mencapai 43,49%. Capaian tersebut terdiri dari kandungan komponen lokal sebesar 28,49% dan BMP sebesar 15%. 

TKDN menjadi tantangan terbesar bagi semua produsen laptop buatan Indonesia. Maklum, sebagian besar komponen utama pada laptop masih diimpor dari luar negeri. Makanya untuk para produsen laptop buatan Indonesia kesulitan dalam memenuhi TKDN. Perlu dukungan besar dari pemerintah agar laptop buatan Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bukan hanya dukungan dalam membeli laptop dari brand lokal, namun juga dukungan dalam riset dan pengembangan. Dengan demikian dapat semakin meningkatkan daya saing dari laptop buatan Indonesia. Kalau daya saing semakin tinggi, bukan tidak mungkin laptop buatan Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.


Referensi :
https://pressrelease.kontan.co.id/news/sabet-2-award-sekaligus-laptop-advan-pixelwar-workplus-jadi-primadona-di-kelasnya
https://investor.id/business/335421/tertinggi-di-kelasnya-axioo-mybook-prime-kantongi-tkdn-4349#:~:text=JAKARTA%2Cinvestor.id%2D%20Axioo,memiliki%20TKDN%20tertinggi%20di%20kelasnya.
https://www.axiooworld.com/karir#:~:text=Axioo%20adalah%20salah%20satu%20perusahaan,yang%20meluncurkan%20notebook%20di%20Indonesia.

Rabu, 01 Mei 2024

Kisah Gagalnya Proyek Drone Tempur Buatan Indonesia, Benarkah Ada Campur Tangan Amerika?

Kisah Gagalnya Proyek Drone Tempur Buatan Indonesia, Benarkah Ada Campur Tangan Amerika?

Indonesia sempat dihebohkan dengan diperkenalkan purwarupa drone Elang Hitam kehadapan publik. Drone tersebut bertipe Medium Altitute Long Endurance (MALE) yang direncakan akan diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia. Elang Hitam dikembangkan oleh 6 konsorsium yang terdiri dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementrian Pertahanan Indonesia, TNI AU, PT Dirgantara Indonesia, ITB, dan PT Len Industri. Proyek ini tentunya sebuah loncatan besar bagi Indonesia. Sebelumnya Indonesia belum pernah mengembangkan drone yang memiliki kemampuan sekelas drone Elang Hitam.


drone elang hitam yang gagal diproduksi oleh pt dirgantara indonesia
ilustrasi drone Elang Hitam (indonesian-aerospace.com)

Apabila berhasil terwujud, drone Elang Hitam memiliki spesifikasi yang cukup mumpuni. Drone ini dapat terbang selama 30 jam nonstop dan dapat dioperasikan dalam jarak 250 km. Kecepatan maksimalnya mencapai 235 km/jam. Hal yang paling manarik dari drone Elang Hitam adalah kemampuannya untuk melakukan pertempuran. Selain memiliki fungsi untuk pengawasan, Elang Hitam juga dapat dipersenjatai untuk melakukan serangan terhadap musuh. Muatan maksimal yang dapat diangkut oleh drone Elang Hitam mencapai 300 kg.

Sayangnya proyek drone tempur buatan Indonesia ini akhirnya tidak dilanjutkan. Padahal sebelumnya program drone Elang Hitam tersebut merupakan salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia. Bahkan telah terdaftar dalam Program Strategis Nasional (PSN). Lantas apakah yang menyebabkan pemerintah Indonesia tidak melanjutkan proyek drone Elang Hitam? Benarkah ada campur tangan Amerika Serikat dibalik gagalnya proyek tersebut?

Penyebab gagalnya proyek drone Elang Hitam

Publik mulai mempertanyakan keberlangsungan proyek drone tempur buatan Indonesia ini setelah beralihnya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kepala BRIN Laksana Trio Handoko sempat mengeluarkan pernyataan bahwa proyek drone Elang Hitam terpaksa harus dihentikan. Pemicunya adalah karena ada embel-embel militer pada riset dan pengembangan drone Elang Hitam.

Terhentinya proyek drone Elang Hitam tentu menimbulkan kekecewaan publik. Namun apabila proyek ini tetap dilanjutkan dan tetap diperuntukan untuk keperluan militer, bisa-bisa Indonesia terkena safeguard. Safeguard adalah tindakan pengamanan saat hendak membeli suatu komponen yang diperuntukan untuk kepentingan riset dari luar negeri. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh Indonesia sehingga masih banyak komponen yang dipasok dari luar negeri. Apabila Indonesia telah diboikot, berbagai akses untuk mendapatkan komponen yang dibutuhkan bakal ditutup.

Benarkah ada campur tangan Amerika Serikat?


Dihentikannya proyek drone Elang Hitam sebenarnya berkaca pada proyek radar yang pernah dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) beberapa tahun yang lalu. Karena terindikasi mengembangkan radar untuk keperluan militer, Indonesia sempat diboikot selama dua tahun oleh Amerika Serikat. Bukan cuma pasokan komponen yang dihentikan, namun akses terhadap Indonesia juga ditutup.

Faktor Amerika Serikat memang menjadi salah satu pertimbangan terhentinya proyek drone Elang Hitam. Namun bukan berarti Amerika Serikat secara frontal melarang Indonesia melakukan riset untuk mengembangkan drone buatan sendiri. Hanya saja pemerintah mengantisipasi agar Indonesia tidak lagi diboikot Amerika Serikat karena menggunakan lembaga riset milik negara untuk mengembangkan dan memproduksi alat yang diperuntukan bagi keperluan militer. 

Indonesia tetap mengembangkan drone namun untuk keperluan sipil


Sebenarnya BRIN tetap melanjutkan proyek drone buatan Indonesia ini. Namun fungsinya berbeda dari rencana semula. Kalau sebelumnya drone Elang Hitam dikembangkan untuk mendukung serangan terhadap musuh, maka saat ini pengembangannya diprioritaskan untuk intelligence, surveilance, and reconnaissance (ISR). 

Namun apabila Indonesia tetap menginginkan memiliki drone tempur buatan dalam negeri, tentu itu sudah bukan ranah BRIN lagi. Indonesia bisa memanfaatkan industri dalam negeri seperti PT Dirgantara Indonesia. BRIN masih bisa membantu namun tidak dalam hal manufaktur. Contohnya membantu dari segi desain.


Referensi :
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230228120505-199-918777/sempat-jadi-prioritas-ke-mana-drone-elang-hitam-bppt-kini
https://news.republika.co.id/berita/rpv96u484/kepala-brin-jelaskan-alasan-drone-elang-hitam-tak-lagi-dikembangkan-untuk-militer

Minggu, 28 April 2024

Tidak Hanya Memproduksi Gerbong, Berikut 5 Kereta Berpenggerak Buatan PT INKA

Tidak Hanya Memproduksi Gerbong, Berikut 5 Kereta Berpenggerak Buatan PT INKA

Hampir semua gerbong kereta api yang beroperasi di Indonesia merupakan buatan dalam negeri. Gerbong-gerbong tersebut diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (INKA) Persero, baik itu gerbong barang ataupun gerbong penumpang. PT INKA merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia yang bergerak dibidang industri manufaktur  kereta api. Perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh negara, sehingga PT INKA adalah bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

PT INKA tidak hanya memiliki kemampuan dalam memproduksi gerbong. Perusahaan ini juga telah meluncurkan beberapa produk kereta berpenggerak. Hal ini menjadikan PT INKA sebagai perusahaan manufaktur kereta api terbesar di Asia Tenggara. Produk kereta berpenggerak buatan PT INKA ini juga sudah ada yang diekspor ke luar negeri. Ada 5 produk kereta berpenggerak yang diproduksi oleh PT INKA. Apa saja produk-produk tersebut? Berikut adalah ulasannya.

Kereta Rel Diesel Indonesia


KRDI buatan PT INKA
ilustrasi salah satu KRDI buatan PT INKA (inka.co.id)

Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) rangkain kereta api yang terdiri dari beberapa kereta dan didukung langsung oleh mesin diesel terpasang. Jadi sistem penggerak pada KRD ini langsung terhubung dengan mesin diesel yang biasanya terletak pada bagian bawah sasis. PT INKA sendiri meluncurkan berbagai tipe KRDI, baik yang ber-AC ataupun non-AC. 

Produk KRD buatan PT INKA sudah banyak yang dioperasikan di Indonesia. Bahkan sudah ada yang diekspor ke luar negeri, yaitu ke negara Filipina. Kecepatan maksimal dari KRDI buatan PT INKA mampu mencapai 120 km/jam. Sementara itu dalam operasionalnya,  kecepatan maksimal dari KRDI INKA ini mencapai 100 km/jam. Satu rangkaikan KRDI ini terdiri dari 4 gerbong. Masing-masing gerbong biasanya memiliki kapasitas 72 tempat duduk. 

Kereta Rel Diesel Elektrik


kereta api makassar-pare-pare buatan PT INKA
ilustrasi rangkaian kereta Api Makassar-Parepare buatan PT INKA

Secara umum, Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) memiliki kesamaan dengan KRDI. Kalau pada KRDI mesin diesel menjadi sumber penggerak langsung pada kereta, sedangkan pada KRDE mesin diesel berfungsi sebagai pembangkik tenaga listrik. Sumber energi pada KRDE menggunakan generator listrik yang mendapatkan energi listrik dari bantuan mesin diesel. 

Kalau dilihat berdasarkan spesifikasi, tidak perbedaan yang mencolok antara KRDE dengan KRDI buatan PT INKA. Hanya saja KRDE memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan KRDI. Diantaranya adalah mesin diesel yang terpusat, tidak bising, getaran yang dihasilkan relatif kecil, dan percepatan lebih besar. Contohnya jalur kereta api yang menggunakan KRDE buatan PT INKA adalah kereta api Makassar-Parepare. Kereta api Makassar-Parepare merupaka jalur kereta api pertama di pulau Sulawesi. 

PT INKA juga mengambangkan KRDE berjenis railbus. Railbus sendiri biasanya memiliki memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan kereta api pada umumnya. Dengan keunggulannya tersebut, railbus dapat dioperasikan pada rel dengan tekanan tekanan gandar yang kecil. Contohnya dapat dioperasikan di dalam kota yang biasanya jalur kereta banyak membaur dengan jalan raya.

Kereta Rel Listrik


kereta api bandara internasional Soekarno Hatta buatan PT INKA
ilustrasi kereta api Bandara Internasional Soekarno Hatta, salah satu KRL buatan PT INKA (inka.co.id)

Sesuai dengan namanya, Kereta Rel Listrik (KRL) tenagai oleh energi listrik. Di Indonesia sendiri belum banyak jalur kereta api yang memiliki infrastruktur untuk mendukung pengoperasian KRL. Jalur KRL yang di Indonesia baru ada Jabodetabek dan Yogya-Solo. KRL membutuhkan kabel-kabel yang berada diatas diatas gerbong untuk mengalirkan energi listrik ke kereta api. Kabel-kabel tersebut dikenal dengan istilah listrik aliran atas (LAA).

Sebenarnya KRL yang beroperasi di Indonesia didominasi oleh kereta bekas yang diimpor dari negara Jepang. Hanya beberapa KRL buatan PT INKA yang dioperasikan di Indonesia. Contohnya adalah pada jalur kereta Bandara Soekarno Hatta dan Kereta Komuter Yogya-Solo. 

Light Rail Transit


LRT Palembang menggunakan kereta api buatan PT INKA
ilustrasi LRT Palembang yang menggunakan armada buatan PT INKA (kompas.com)

Light Rail Transit (LRT) merupakan sistem angkutan cepat perkotaan yang memiliki desain lebih ringan dibandingkan kereta api pada umumnya. Di Indonesia hanya ada dua kota yang telah memiliki LRT, yaitu kota Jakarta dan Palembang. Hal yang membanggakan adalah, kedua kota tersebut sama-sama menggunakan LRT buatan Indonesia. 

Pada dasarnya LRT yang diproduksi oleh PT INKA masuk dalam kategori KRL karena sumber energinya berasal dari aliran listrik. Hanya saja aliran listriknya tidak berasal dari listrik aliran atas, melainkan dari rel ketiga atau third rail. Dengan sistem rel ketiga ini, aliran listrik berasal dari konduktor kaku semi kontinu yang ditempatkan disamping atau diantara rel. 

Lokomotif


CC300, lokomotif pertama asli karya anak bangsa
ilustrasi lokomotif diesel hidrolik buatan PT INKA (liputan6.com)

Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api yang menjadi sumber penggerak kereta saat beroperasi. Pada lokomotif inilah terdapat mesin untuk menggerakan kereta api sekaligus merupakan ruangan bagi masinis dalam mengoperasikan kereta api. PT INKA sendiri telah berhasil menciptakan lokomotif asli karya anak bangsa berjenis Diesel Hidrolik. Lokomotif buatan PT INKA ini juga telah berhasil diimpor ke negara Filipina. 


Referensi : 
https://www.inka.co.id/product/list/3
https://www.inka.co.id/product/list/1

Kamis, 28 Maret 2024

Upaya Indonesia Menjadi Produsen Pesawat Tempur Pertama di Asia Tenggara

Upaya Indonesia Menjadi Produsen Pesawat Tempur Pertama di Asia Tenggara

Suatu negara akan disegani ketika memiliki militer yang kuat. Hal itulah yang coba untuk dibina oleh Indonesia saat ini. Secara bertahap indonesia terus membina kekuatan militer agar semakin disegani oleh negara lain. Terbukti bahwa saat ini militer Indonesia berada pada peringkat ke-13 di dunia menurut globalfirepower.

Kekuatan militer sebuah negara sangat ditopang oleh kepemilikan alutsista (alat utama sistem persenjataan). Baik itu alutsista yang dibeli dari negara lain, ataupun alutsista yang diproduksi sendiri. Indonesia sudah mampu memproduksi beberapa alutsista secara mandiri seperti senapan, kapal perang, panser, roket dll. Namun untuk alutsista yang memerlukan teknologi tinggi masih belum bisa diproduksi sendiri oleh Indonesia. Salah satunya adalah pesawat tempur. 

ilustrasi pesawat tempur (fool.com)

Sebenarnya tidak banyak negara di dunia ini yang mampu memproduksi pesawat tempur sendiri. Contohnya saja di Asia yang hanya beberapa negara saja yang mampu memproduksi pesawat tempur buatan sendiri. Beberapa dari negara tersebut membutuhkan kerjasama sama dengan agar bisa memproduksi pesawat tempur buatan dalam negeri. Sementara itu untuk regional Asia Tenggara belum ada satupun negara yang mampu memproduksi pesawat tempur.

Sebenarnya Indonesia berpeluang menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang bisa memproduksi pesawat tempur buatan sendiri. Indonesia telah menjalin kerjasama dengan negara Korea Selatan untuk mengembangkan dan memproduksi pesawat tempur. Pesawat tempur tersebut dikenal dengan nama KF-21 Boramae. Sebelumnya proyek kerjasama antara Indonesia dengan Korea Selatan ini bernama KF-X. Ini merupakan proyek pesawat tempur pertama bagi Indonesia. Namun bagi negara Korea Selatan, KF-21 merupakan proyek pesawat tempur kedua mereka. Sebelumnya Korea Selatan sudah pernah memproduksi pesawat tempur buatan dalam negeri dan diberi nama FA-50. 

pesawat tempur KF-21
ilustrasi pesawat tempur KF-21 (korea.net)

Kerjasama antara Indonesia dengan Korea Selatan dalam mengembangkan KF-21 sudah dijalin sejak tahun 2014 lalu. Saat melakukan kerjasama, pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menargetkan proyek ini dapat rampung dalam jangka waktu 12 tahun atau tahun 2026. Namun seiring berjalanannya waktu, proyek tersebut mengalami sejumlah dinamika. Salah satunya adalah keterlambatan pemerintah Indonesia dalam melunasi utang untuk pembiayaan proyek KF-21. Indonesia sendiri menanggung biaya 20 persen dari total Rp100 triliun biaya proyek. 

Mandeknya pembiayaan proyek KF-21 salah satunya dipengaruhi oleh kebutuhan besar di dalam negeri. Seperti yang kita tahu, saat ini Indonesia sedang membangun ibu kota baru di pulau Kalimantan yang diberi nama IKN (Ibu Kota Nusantara). Sebagai kota yang baru dibangun, tentunya IKN memerlukan biaya yang besar. Apalagi statusnya adalah ibu kota negara, sehingga pembangunannya tidak bisa asal-asalan.

Kita semua tentunya berharap besarnya kebutuhan pemerintah tidak mempengaruhi proyek KF-21. Apabila proyek ini berjalan lancar, KF-21 rencananya akan diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia. Saat ini hanya PT Dirgantara Indonesia satu-satunya perusahaan di Indonesia yang memiliki fasilitas untuk memproduksi pesawat terbang. Bila proyek ini berjalan sukses, semakin mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan militer terkuat di Asia Tenggara.


Rujukan :

Senin, 25 Maret 2024

Motor Listrik Terlaris di Indonesia Ternyata Buatan Dalam Negeri

Motor Listrik Terlaris di Indonesia Ternyata Buatan Dalam Negeri

Kendaraan listrik merupakan salah satu produk yang tercipta akibat perkembangan teknologi dibidang transportasi. Tidak terkecuali untuk kendaraan yang digunakan secara pribadi seperti sepeda motor. Karena harganya yang relatif terjangkau, sepeda motor menjadi alat transportasi yang paling umum kita jumpai di jalan raya. Di Indonesia sendiri pemerintahan memberikan berbagai kemudahan dan subsidi agar masyarakat mau berali dari motor konvensional ke motor listrik.

motor listrik
ilustri motor listrik (bennetts.co.uk)

Meski beberapa perusahaan telah menghadirkan sepeda motor berbasis energi listrik di Indonesia, mayoritas masyarakat masih memilih menggunakan sepeda motor bermesin konvensional. Tentunya hal tersebut bukan tanpa alasan. Harga dari motor listrik relatif lebih mahal bila dibandingkan dengan motor konvensional. Ditambah lagi daya tahan dari baterai pada motor listrik masih belum memadai. Umumnya hanya mampu bertahan dalam jarak dibawah 100 km. Jarak tempuhnya yang terbatas menjadikan motor listrik cuma cocok digunakan untuk di dalam kota saja. 

Berbagai kekurangan tersebut menjadi alasan mengapa penjualan motor listrik masih jauh dibawah terget pemerintah. Padahal pemerintah Indonesia menargetkan penjualan motor listrik mencapai 200.000 unit. Sayangnya untuk realisasinya masih jauh dibawah target. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, seperti memberikan subsidi hingga Rp.7 juta per unit.

Meski penjualan motor listrik masih jauh dari target, namun ada hal yang patut kita apreasi dari hadirnya motor listrik di Indonesia. Hal tersebut adalah munculnya perusahaan dalam negeri yang ikut bersaing di industri motor listrik. Salah satu perusahaan Indonesia yang memproduksi motor listrik adalah PT Gesits Motor Nusantara.

PT Gesits Motor Nusantara merupakan anak perusahaan dari PT Industri Baterai Indonesia dan PT Wijaya Karya Industri dan Kontruksi. Perusahaan ini merangkap sebagai manufaktur sekaligus principal motor listrik Gesits. PT Gesits Motor Nusantara memiliki misi untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Asia Tenggara. Untuk menjamin kepercayaan masyarakat, perusahaan memberikan garansi hingga tiga tahun terhadap produk-produk buatan mereka.

Dilansir gesitsmotors.com, ada tiga produk yang ditawarkan oleh PT Gesits Motor Nusantara. Ketiga produk tersebut adalah Gesits G1, Gesits Raya, dan Gesits Garuda. Dengan segala keunggulan yang ditawarkan, Gesits menjadi salah merek motor listrik dengan penjualan terlaris di Indonesia.

Diantara semua produk yang dimiliki oleh PT Gesits Motor Nusantara, Gesits G1 merupakan produk mereka yang paling laris terjual di pasar Indonesia. Motor listrik ini dibekali motor penggerak dengan daya 5 Kw. Kecepatan maksimalnya bisa mencapai 70 km/jam. Dalam pengoperasiannya, Gesits G1 dibekali dengan 3 mode, yaitu eco mode dengan kecepatan maksimal 45 km/jam, urban mode dengan kecepatan maksimal 60 km/jam, serta sport mode dengan kecepatan maksimal 70 km/jam. 

motor listrik gesit g1 buatan pt gesits motor nusantara
ilustrasi motor listrik Gesits G1 (gesitsmotors.com)

Baterai dari Gesits G1 berjenis lithium-ion dengan kapastias 20 Ah. Dalam kondisi penuh, jarak tempuh dari baterai ini dapat mencapai 50 km. Butuh waktu 3-4 jam untuk dapat mengisi baterainya hingga penuh. 

Gesits G1 dapat dilengkapi dengan dua baterai sekaligus. Jadi kalau menggunakan dua baterai, jarak tempuhnya bisa mencapai 100 km. Tentunya untuk baterai yang kedua kita harus membeli sendiri, karena bawaan dari pabrik hanya memberikan jatah 1 baterai untuk setiap motor listrik. 

Gesits menargetkan penjualan 20.000 unit motor listrik di tahun 2024. Angka tersebut naik berkali-kali lipat bila dibandingkan penjualan motor listrik Gesits di tahun 2023. Namun dengan pengetahuan tentang motor listrik yang semakin berkembang di masyarakat, serta dengan berbagai subsidi yang diberikan pemerintahan, diharapkan target disebut dapat tercapai. Semoga saja aja ada gebrakan besar dari pihak Gesits agar penjualan motor listrik mereka sesuai yang diharapkan. Contohnya dengan meluncurkan motor listrik dengan harga yang yang makin terjangkau oleh semua kalangan. 


Rujukan :

Minggu, 24 Maret 2024

Ilmuwan Rusia Siap Bantu Hadirkan Teknologi Nuklir di Indonesia

Ilmuwan Rusia Siap Bantu Hadirkan Teknologi Nuklir di Indonesia

Rusia menyatakan siap membantu Indonesia dalam mengembangkan teknologi nuklir. Namun teknologi nuklir yang dimaksud bukanlah untuk keperluan militer, melainkan untuk pembangkit listrik. Indonesia sendiri menargetkan akan memulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada tahun 2032 mendatang.


Pembangkit listrik tenagara nuklir
ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (pushep.or.id)

Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungan ahli nuklir Rusia dari ROSATOM State Atomic Energy Corportation ke Indonesia. Para ahli nuklir dari ROSATOM tersebut datang ke Indonesia untuk mengisi seminar yang diselanggarakan oleh ITB (Institut Teknologi Bandung) dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Dalam seminar tersebut pihak ROSATOM bertukar ilmu dan pengalaman unik mereka dalam mengoperasikan reaktor modular kecil, serta berbagai teknologi yang menarik seputar nuklir.

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) menargetkan akan mulai mengembangkan pembangkit nuklir secara komersil pada tahun 2032 mendatang. Pengembangan PLTN akan membantu meningkatkan keandalan  listrik di dalam negeri. Diharapkan hingga tahun 2060 mendatang Indonesia telah memanfaatkan energi listrik dari PLTN hingga 9 Giga Watt (GW).

Untuk tahap awal, Indonesia baru hanya membangun Small Modular Reaktor (SMR). Jadi PLTN pertama yang akan dimiliki oleh Indonesia berupa reaktor nuklir skala kecil, bukan skala besar seperti yang sudah dibangun di negara-negara maju. Meski hanya berupa reaktor nuklir skala kecil, pemerintah Indonesia tidak akan membangunnya di daerah padat penduduk atau daerah rawan gempa. 

PLTN memiliki banyak keunggulan dibandingkan pembangkit listrik konvensional yang ada saat ini di Indonesia. PLTN menggunakan sumber energi dari uranium. Uranium ini terkenal sangat efisien dibandingkan sumber energi lainnya. Setiap 1 gram uranium dapat menghadirkan energi listrik setara 2 ton batu bara. Jadi penggunaan PLTN akan lebih murah bila dibandingkan dengan PLTU (Pembangkit Listrik Tenagara Uap) yang menggunakan batu bara sebagai sumber energinya. Karena efesien, pembangunan PLTN tidak akan memakan banyak lahan.

PLTN menjadi pilihan yang tepat di saat pemerintah Indonesia ingin mengembangkan sumber energi yang ramah lingkungan. Energi nuklir menghasilkan emisi karbon yang sangat rendah. Jadi tidak akan menimbulkan polusi udara yang mencemari lingkungan. Usia PLTN juga relatif panjang bila dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya. Sebuah PLTN dapat dioperasikan 60 hingga 80 tahun lamanya.

Permasalah utama dari PLTN adalah biaya investasi awalnya yang lumayan besar. Contohnya saja seperti PLTN yang dibangun di negara Bangladesh. Untuk sebuah PLTN berkapasitas 2.400 Mega Watt (MW), Bangladesh menghabiskan biaya sebesar 12,65 USD. Selain biaya investasinya yang mahal, pembangunan PLTN juga memakan waktu yang lama. 

Meski saat ini Indonesia belum memiliki pembangkit nuklir, namun sebenarnya sudah ada reaktor nuklir yang beroperasi di Indonesia. Reaktor nuklir tersebut diperuntukan untuk keperluan riset. Terdapat tiga reaktor riset di Indonesia, yaitu di Serpong, Bandung, dan Yogyakarta. Dengan adanya reaktor riset tersebut sudah menjadi modal bagi kesediaan SDM Indonesia dalam mengembangkan PLTN.


Rujukan :

https://www.brin.go.id/news/100422/teknologi-nuklir-solusi-penghasil-energi-listrik-beremisi-rendah

https://www.cnbcindonesia.com/news/20231115135523-4-489236/siap-siap-nuklir-dikembangkan-komersil-di-ri-tahun-2032

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20240316093912-106-1074979/para-ahli-nuklir-rusia-kunjungi-ri-ada-apa

Inilah Daftar Pesawat Terbang Buatan Indonesia

Inilah Daftar Pesawat Terbang Buatan Indonesia

Pesawat N-219 buatan PT Dirgantara Indonesia

Diantaranya semua negara yang berada di Asia Tenggara, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang memiliki kemampuan dalam memproduksi pesawat terbang. Hal ini tentunya menjadikan kebanggaan tersendiri bagi kita warga negara Indonesia. Pasalnya tidak banyak negara yang memiliki kemampuan dalam merancang dan membangun pesawat terbang. Butuh teknologi yang tinggi dan kompleks untuk bisa memproduksi sebuah pesawat.

Satu-satunya perusahaan dalam negeri yang memiliki kemampuan memproduksi pesawat terbang adalah PT Dirgantara Indonesia. 100 persen saham PT Dirgantara Indonesia dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Jadi dengan demikian PT Dirgantara Indonesia berstatus sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 April 1976. Dilihat dari usia perusahaan, boleh dibilang PT Dirgantara Indonesia sudah memiliki pengalaman yang cukup panjang. Sudah banyak produk-produk yang dilahirkan oleh PT Dirgantara Indonesia. 

Apa saja produk-produk pesawat terbang yang sudah diciptakan oleh PT Dirgantara Indonesia? Berikut adalah daftarnya :

CN-235


pesawat cn-235 buatan PT Dirgantara Indonesia
ilustrasi pesawat CN-235 (viva.co.id)

CN-235 adalah pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia yang paling laris dipasaran. Pesawat ini menggunakan dua buah  mesin jenis turboprop. CN-235 merupakan hasil rancangan bersama antara PT Dirgantara Indonesia dengan CASA Spanyol. Sampai saat ini PT Dirgantara dan CASA setidaknya telah memproduksi 273 unit CN-235. 

PT Dirgantara Indonesia telah memproduksi beberapa tipe CN-235. Diantaranya adalah CN-235 MPA, CN-235-110, CN-235-220 dan CN-235-330 Phoenix. Umumnya CN-235 diperuntukan untuk keperluan militer. Namun ada pula sebagian tipe dari CN-235 yang digunakan untuk keperluan sipil. Sudah banyak negara di dunia yang mengimpor pesawat CN-235 dari PT Dirgantara Indonesia. 

NC-212


pesawat NC-212 buatan pt dirgantara indonesia
ilustrasi pesawat NC-212 (indonesia-aerospace.com)

Sebelumnya NC-212 merupakan pesawat yang diproduksi oleh CASA Spanyol. Sama seperti CN-235, NC-212 juga dirancang untuk keperluan sipil dan militer. NC-212 memiliki ukuran sedang dan menggunakan mesin jenis turboprop. 

Melalui lisensi dari CASA, NC-212 juga diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia. Bahkan per Januari 2008, PT Dirgantara Indonesia menjadi satu-satunya perusahaan yang memproduksi NC-212. Hal ini dikarenakan CASA memindahkan seluruh fasilitas produksi untuk NC-212 ke PT Dirgantara Indonesia. Pesawat NC-212 buatan PT Dirgantara Indonesia juga laris manis dibeli oleh berbagai negara.

CN-295


Pesawat CN-295 buatan PT Dirgantara Indonesia
ilustrasi pesawat CN-295 (aerospace-review.com)

PT Dirgantara Indonesia melakukan kerjasama dengan Airbus Defense & Space untuk memproduksi CN-295. Jadi pesawat ini bukanlah murni rancangan dari PT Dirgantara Indonesia. CN-295 merupakan versi pengembangan dari CN-235. Kapasitas dan ukurannya lebih besar bila dibandingkan dengan CN-235.

Belum ada informasi resmi apakah PT Dirgantara Indonesia sudah pernah melakukan ekspor pesawat CN-295. Namun pesawat ini telah dioperasikan oleh TNI AU. 

N-219


Pesawat N-219
ilustrasi pesawat N-219 (brin.go.id)

Berbeda dengan CN-295, pesawat N-219 merupakan murni hasil karya anak bangsa. Proses desain hingga produksinya dilakukan oleh putra-putri terbaik bangsa. N-219 merupakan pesawat penumpang serba guna yang memiliki kapasitas 19 penumpang dan menggunakan 2 mesin turboprop. Pesawat ini memiliki keunggulan yang mampu terbang dan mendarat di landasan pendek. 


Rujukan :

Rabu, 20 Maret 2024

Beginilah Nasib Handphone Buatan Indonesia Ditengah Gempuran Produk Tiongkok

Beginilah Nasib Handphone Buatan Indonesia Ditengah Gempuran Produk Tiongkok

Indonesia memiliki beberapa brand handphone yang sempat meraih ketenaran di dalam negeri. Iklan-iklan dari produk handphone buatan Indonesia tersebut dulu sering sekali wara-wiri di televisi. Beberapa merek handphone buatan Indonesia yang sempat populer diantaranya adalah Advan, Evercoss, Polytron, dan Mito.


hp buatan dalam negeri
ilustrasi hp buatan dalam negeri (hitekno.com)

Umumnya daya tarik utama dari handphone buatan Indonesia adalah harga yang relatif murah. Harga yang ditawarkan biasanya tidak jauh-jauh dari sejutaan atau bahkan dibawah sejutaan. Biasanya perusahaan yang sudah populer seperti Samsung, Vivo, Oppo, Xiaomi dll tidak menyasar harga segitu. Namun semenjak perusahaan-perusahaan tersebut juga banyak melahirkan produk-produk murah, membuat produk dalam negeri menjadi tertekan.

Sekarang sudah sangat jarang kita melihat iklan dari produk hp buatan dalam negeri  televisi. Bahkan sudah sangat jarang juga kita dengar ada produk baru dari produsen hp dalam negeri. Mungkin cuma produk buatan advan dan Evercoss yang sesekali masih ada diluncurukan. Itupun respon dari publik tidak terlalu positif. Walaupun produknya sebenarnya cukup bagus, namun publik tidak terlalu yakin menjadikan produk buatan dalam negeri sebagai pilihan.

Sebenarnya penyebab kalah saingnya produk hp buatan dalam negeri adalah karena gencarnya perusahaan-perusahaan Tiongkok meluncurkan produk baru di pasar Indonesia. Bahkan banyak produk buatan Tiongkok yang menawarkan harga murah namun memiliki spesifikasi yang cukup mumpuni. Jadi pasar yang selama ini dikuasai oleh perusahaan dalam negeri, akhirnya diambil alih oleh perusahaan Tiongkok. 

Produk hp buatan China berani menawarkan chipset yang lebih terjamin walaupun harganya cuma sejutaan. Umumnya menggunakan chipset buatan Mediatek dan Snapdragon. Sementara produk hp buatan dalam negeri belum ada satupun yang sanggup bekerjasama dengan Mediatek ataupun Snapdragon. Advan GX saja yang disebut-sebut sebagai hp terbaik buatan lokal, hanya bisa menggunakan chipset buatan Unisoc asal Tiongkok. Padahal harga dari Advan GX sendiri saat dirilis menyentuh angka 2,5 juta. Hp Tiongkok yang beredar di Indonesia saja sangat jarang yang menggunakan chipset buatan Unisoc. 


Advan GX, hp terbaik buatan dalam negeri
ilustrasi hp Advan GX (pricebook.com)

Saat ini yang menjadi tanda tanya besar adalah, mampukah hp buatan lokal meraih kejayaannya kembali? Tentunya kalau situasinya masih seperti saat ini akan sulit bagi hp lokal bisa bersaing dengan hp buatan Tiongkok. Masalah utamanya adalah karena sebagian besar komponen hp masih dipasok dari luar negeri. Industri di dalam negeri belum mampu memasok komponen-komponen penting pada sebuah hp. Jadi boleh dibilang kemampuan kita saat ini baru sekedar merakit handphone. 

Perlu kerja keras bagi semua pihak terkait untuk menjadikan  hp buatan dalam negeri dapat bersaing dengan buatan Tiongkok. Selama sebagian besar komponen masih diimpor, akan sangat sulit kita bisa menghadirkan produk yang bisa bersaing. Kendala utama kita saat ini adalah minimnya kegiatan riset dan pengembangan. Jadi masih sangat minim pasokan komponen dari industri lokal. 


Rujukan :

Sumber1

Sumber2

Sabtu, 16 Maret 2024

Saatnya Indonesia Menjadi Pemain Utama dalam Produksi Baterai Mobil Listrik

Saatnya Indonesia Menjadi Pemain Utama dalam Produksi Baterai Mobil Listrik

Sepanjang tahun 2023, produksi nikel global diprediksi mencapai 3,6 juta metrik ton menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Dari semua produksi nikel global, 50 persennya diproduksi oleh Indonesia atau sekitar 1,8 juta metrik ton. Dengan demikian Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia. Indonesia tidak hanya menyandang status sebagai penghasil nikel terbesar di dunia, tetapi juga menyandang status sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia. Indonesia diperkirakan memiliki cadangan nikel yang mencapai 55 juta metrik ton. 

bijih nikel indonesia dilarang untuk diekspor
Ilustrasi bijih nikel (katadata.co.id)

Sayangnya selama ini Indonesia tidak mendapatkan imbas yang besar dari nikel yang dihasilkan oleh Indonesia. Nikel yang dihasilkan oleh Indonesia kebanyakan  diekspor secara mentah, tidak untuk dikembangkan menjadi produk jadi atau setengah jadi. Contoh produk jadi yang menggunakan bahan baku nikel adalah baterai. Nikel sendiri merupakan bahan baku utama untuk produk baterai yang digunakan pada kendaraan listrik.

Pemerintah semakin menyadari bahwa selaku produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia tidak menikmati manfaat yang besar. Itulah sebabnya sejak 1 Januari 2020, Indonesia akhirnya mengeluarkan regulasi yang melarang melakukan kegiatan ekspor bijih nikel. Hal ini bertujuan untuk memicu pertumbuhan hilirasi nikel di dalam negeri. Jadi diharapkan ekspor nikel Indonesia sudah berupa produk jadi atau setengah jadi. Larangan ekspor bijih nikel ini menimbulkan polemik antara Indonesia dengan Uni Eropa. Uni Eropa melalui World Trade Organization (WTO) menginginkan Indonesia tetap melakukan ekspor bijih nikel. 

Baterai untuk kendaraan listrik merupakan salah satu produk yang paling populer yang menggunakan nikel sebagai bahan bakunya. Harus diakui bahwa Indonesia belum memiliki teknologi yang memadai dalam memproduksi baterai kendaraan listrik. Mau tidak mau harus menggandeng pihak luar kalau ingin mendirikan pabrik baterai di Indonesia. Beberapa negara coba digandeng oleh Indonesia, seperti Korea, Jepang, Amerika, hingga Tiongkok. 


baterai mobil listrik buatan indonesia
Ilustrasi baterai mobil listrik (caranddriver.com)

Upaya hilirisasi nikel yang yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia mulai membuahkan hasil. Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Indonesia  mencatatkan sejarah dengan dimulainya produksi massal baterai kendaraan listrik pertama buatan Indonesia. Produksi massal baterai mobil listrik tersebut akan dilaksanakan oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berbasis di Karawang, Jawa Barat. PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation. Sekedar informasi, PT Indonesia Battery Corporation adalah sebuah konsorsium perusahaan nasional yang terdiri dari empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN. Keempat BUMN tersebut adalah PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang (Antam), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

PT HLI Green Power telah menyerap investasi sebesar USD1,1 miliar untuk tahap pertama. Kapasitas produksinya sekitar 10 gigawatt/hour (GWh), terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang mampu menghasilkan kurang lebih 150.000 kendaraan. Selanjutnya kapasitas produksinya akan ditingkatkan menjadi 20 GWh untuk tahun 2025. Baterai yang diproduksi oleh PT HLI tidak hanya diperuntukan untuk pasar dalam negeri, tetapi juga akan diekspor ke luar negeri.

Dengan hadirnya PT HLI, Indonesia akan menjadi produsen baterai mobil listrik terbesar di Asia Tenggara. Bukan hanya menjadi yang terbesar, Indonesia juga menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mampu memproduksi baterai mobil listrik. Bila momentum ini terus dipertahankan, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri baterai mobil listrik. Hal tersebut diharapkan dapat memicu produsen-produsen besar kendaraan listrik akan menginvestasikan modal mereka ke Indonesia. Apalagi pemerintah Indonesia telah memberikan sejumlah insentif untuk perusahan manufaktur mobil listrik yang ingin berinvestasi di Indonesia. 


Rujukan :

Sumber1

Sumber2

Sumber3

Mengenal Mobil Offroad Buatan Dalam Negeri yang Tak Banyak Orang Tahu

Mengenal Mobil Offroad Buatan Dalam Negeri yang Tak Banyak Orang Tahu

Indonesia adalah salah satu satu pasar omototif terbesar di Asia Tenggara. Sayangnya besarnya penjualan otomotif di Indonesia tidak dapat dinikmati oleh anak bangsa. Maklum, hampir semua perusahaan otomotif di Indonesia merupakan perusahaan asing. 

Boleh dikatakan saat ini tidak ada merek mobil buatan Indonesia yang berseliweran di aspal Indonesia. Namun untuk jalan yang tak beraspal, setidaknya ada secercah harapan. Sudah ada perusahaan dalam negeri yang menciptakan mobil asli buatan Indonesia. Mobil tersebut bernama Fin Komodo.

mobil Fin Komodo kendaraan asli buatan indonesia
Ilustrasi mobil Fin Komodo (finkomodo.com)

Fin Komodo adalah kendaran off-road jenis cruiser yang rancangannya disesuai dengan kondisi alam Indonesia. Mobil ini merupakan asli rancangan para insinyur dalam negeri. Karena didesain untuk menghadapi medan yang berat, Fin Komodo banyak dilirik untuk keperluan pertambangan, perkebunan, rekreasi dan pariwisata. Ada juga yang diperuntukan untuk keperluan militer agar dapat menjangkau wilayah pedalaman. Contohnya Kodam Siliwangi yang membeli Fin Komodo untuk disebar kepada para anggota babinsa guna menjangkau daerah pedalaman di Jawa Barat.

Kendaraan off-road Fin Komodo ini diproduksi oleh PT Fin Komodo Teknologi. Perusahaan ini berlokasi di kota Cimahi. Dilansir dari situs finkomodo.com, PT Fin Komodo Teknologi adalah perusahaan swasta nasional yang berpengalaman dalam bidang design dan analisa pesawat terbang, otomotif, simulator, dan integrasi sistem otomasi. PT Fin Komodo Teknologi merupakan perusahaan prinsipal. Jadi perusahaan melakukan langsung proses design, rekayasa engineering, serta pengembangan produk. Kendaraan off-road Fin Komodo merupakan produk utama dari PT Fin Komodo Teknologi. 

Sebenarya Fin Komodo bukanlah produk yang baru. Prototype dari kendaraan ini sudah dibangun sejak tahun 2006 lalu. Prototype pertama dari kendaraa ini hadir dengan satu tempat duduk. Kemudian disempurnakan hingga melahirkan produk pertama yang memiliki kapasitas angkut dua orang dengan kecepatan maksimal 60 km/jam. 

Menariknya, Fin Komodo ini menggunakan mesin buatan mereka sendiri yang diberi nama Fin Power. Mesin ini memiliki 2 silinder sebesar 250 cc. Daya yang dihasilkan mencapai 14 HP/7000 RPM dan torsi 17,6 Nm/5500 RPM. Untuk bahan bakarnya sendiri menggunakan bensin. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah mesin yang tergolong kecil tersebut memadai untuk kendaraan sekelas Fin Komodo?

Fin Komodo memiliki bobot yang relatif ringan. Generasi pertama dari Fin Komodo hanya memiliki berat kosong 250 kg. Sementara untuk generasi yang terbaru memiliki berat 485 kg. Karena ringan, untuk menggerakan Fin Komodo tidak perlu tenaga yang besar. Bobotnya yang ringan juga membuat kendaraan ini lincah digunakan diberbagai medan. Dalam hal konsumsi bahan bakar, Fin Komodo juga tergolong hemat dengan kapasitas tangki yang dapat menampung bahan bakar sebanyak 20 liter. 

Kalau kita melihat dari situs resmi PT Fin Komodo Teknologi, ada lima tipe Fin Komodo jenis KD 250 X yang mereka tawarkan. Kelima tipe tersebut adalah tipe standard, tipe patroli, tipe damkar, tipe medevac, dan tipe powerspray. Dari penamaannya sangat jelas kalau kelima tipe Fin Komodo memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Terakhir kita membahas masalah harga. Harga dari Fin Komodo ini cukup bersaing di pasaran. Dihimpun dari berbagai sumber, Fin Komodo ini memiliki harga sekitar Rp100 jutaan untuk tipe standard. 

Semoga saja kedepannya semakin beragam produk yang dilahirkan oleh PT Fin Komodo dan dapat menguasai pasar kendaraan off-road di dalam negeri. Kalau perlu juga ciptakan kendaraan komersil sehingga kita juga dapat melihat produk Fin Komodo dijalanan Indonesia. 


Rujukan
Sumber1